Friday, February 25, 2011

What I learnt at SOHT [part 2 of 2]

Nah.. Back! maap lama.. hehehe.. kita langsung lanjut ya.. :D

Menentukan pasangan : cinta dan cocok. Tidak bisa hanya cinta saja. Apakah cocok? Pikirkan juga, ke depan apakah banyak halangan? Ingat, perbedaan sekecil apapun bila diselami selama berpuluh-puluh tahun juga akan menjadi sangat berat. Mengangkat gelas berisi air yang hanya separuh penuh pun bisa saja membuat kita capek apabila diangkat selama 10 menit terus menerus, apalagi beban perbedaan yang harus ditanggung seumur hidup.
Bisakah kita tetap bertahan walaupun kita berbeda? BISA. NAmUN, kualitas pernikahan seperti apa yang kita harapkan? Apakah pernikahan yang damai? yang penuh konflik? yang selalu mengalah? yang berimbang? Semua itu bukan tidak mungkin terjadi, terutama karena kita adalah manusia yang mempunyai akal budi dan pengertian.
Lalu bagaimana caranya agar tidak salah pilih??
Hikmat.Tuhan memberi kita akal budi supaya kita bisa memilih dan memikirkan. Apakah ak bisa merasa damai? apakah aku bisa mengerti dia? Akankah kami berbahagia? bagaimana sisi negatifnya? bagaimana apabila terjadi konflik?

JANGAN TAKUT untuk meminta. Jika merasa tidak sanggup hidup miskin, misalnya, tidaklah salah untuk MEMINTA (bukan MEMAKSA). Mintalah pada Tuhan, niscaya Dia akan memberi yang terbaik sesuai dengan apa yang kau ingini. Tuhan bukanlah Tuhan yang tidak mengerti keinginan anak2Nya.

Selalu melihat ke semua aspek. Tidak baik hanya mendengar dari 1 sisi, dan itu juga berlaku dalam memilih pasangan. Jangan sampai kita dibutakan dan mempercayai dia 100% sebelum kita menikah. Ketahui sikap dia ke orang tua, ke teman-teman, ke mantan, ke semua. Ketahui segala tentang dia, jangan takut (tapi jangan memaksa juga). Apabila sudah serius ingin menikah, pasangan layak diberitahu segala yang ada. Bila belum siap jujur jangan dulu berhubungan, karena hubungan yang tidak didasari kepercayaan (dengan demikian, mencakup kejujuran) adalah hubungan palsu.


Untuk Pria :
Menjadi Pria harus bisa works the talk. Apa yang dia katakan dan janjikan pada pihak wanitanya? bisakah dia mewujudkan semua itu? Jika dahulu dia berjanji untuk menyayangi dirimu, lalu dia ingkar, maka dia bukanlah pria yang layak untukmu. Bahkan, dia belum layak untuk menyayangi orang.

Untuk Wanita :
Jangan mau mengalah demi penerus hubungan!!! Banyak sekali wanita-wanita yang terjerumus dan terjebak pada situasi ini, dimana untuk mempertahankan hubungan mereka memilih untuk disakiti daripada meninggalkan pihak prianya. Sadarlah, apabila kita disakiti, maka kita mengijinkan mereka untuk terus  menyakiti kita, dan dengan kata lain, kita menyia-nyiakan apa yang Tuhan titipkan pada kita. Tuhan tidak menyetujui kita disiksa untuk hal yang sepele, terutama karena hal ingin mempertahankan hubungan. Hubungan tidak boleh berat sebelah. Apabila kita masih merasa sayang dan takut kehilangan, camkan hal ini "Tuhan sedang menyediakan yang lebih baik untuk kita, karena itu dia ingin kita melepaskan yang menyakiti kita." dan kalau ada kata-kata "tapi aku mau yang ini, walaupun dia tidak sempurna, dia bukan yang terbaik." dkk dll, ketahuilah, walaupun itu juga cinta, tapi itu menyakiti Tuhan karena kita tidak mempercayai pilihan Tuhan, dan malah memaksakan kehendak kita sendiri, dan berlaku egois. Lebih jauh lagi, hal tersebut sudah menunjukkan KETERIKATAN.. Ingat bahwa Tuhan membenci keterikatan pada APAPUN, termasuk pada pasangan kita. Bukan tidak boleh setia, tapi tidak boleh menuhankan pasangan. 2 hal yang berbeda antara setia dan menyembah.

Tidak ada alasan yang bisa melegalkan disakiti. Kebanyakan wanita merasa "namanya pacaran ya gini ini.. banyak sakitnya, ya sudah, harus bisa ngalah dkk dll.." TIDAK. Lebih baik single daripada berada bersama pasangan yang salah (tambahan dari pribadi : lebih baik gonta-ganti pacar daripada stuck dengan 1 yang salah dan berusaha mempertahankannya karena takut akan kata-kata orang. Screw them!)

Ingat! Cinta adalah MEMBERI. Siapkah kita memberikan dan menjalani living hell seperti ini seumur hidup kita? Sementara bila kita meninggalkan pasangan yang menyakiti kita, Tuhan akan memberi kita yang lebih baik dari dia. Dan HATI-HATI saat menerima. Jangan karena kenangan masa lalu, sungkan, teman, grogi, kaget, atau alasan aneh-aneh lainnya lalu menerima pihak pria. Lebih baik menolak dan sakit hanya 1-2 minggu daripada jadian dan akhirnya lebih sakit hati lagi karena kita pada akhirnya tidak bisa memberi cinta seperti yang diharapkan.

Apa Tujuan pacaranmu? Apakah hanya untuk kesenangan sesaat? ataukah untuk masa depan? Serius? Pikirkan matang-matang. Jadikan Tuhan kekasih utama mu. Kasihilah dia sebagai yang terutama, niscaya Tuhan akan memberi yang terbaik untukmu. Ingat, bahwa pacaran yang hanya untuk bersenang-senang, prinsipnya adalah "senang". Ketika pacaran (apalagi yang tidak serius) akhirnya menyakitimu.. Berarti sudah saatnya untuk dilepaskan.. Karena "senang" tidak berima dengan "sakit" :D

Saturday, February 19, 2011

What I learnt at SOHT [part 1 of 2]

Okee.. Jadi kali ini Paw akan meng-share kan apa yang paw dapat pada waktu SOHT tentang bagaimana memilih pasangan hidup yang benar yaa.. ^^

Pedoman dalam memilih pasangan hidup :
- Belajarlah dahulu arti mencintai
Apa itu mencintai? Selama kita belum mengerti intisari dari hal mencintai, kita masih belum layak untuk meminta cinta orang lain. Mencintai bukanlah menggunakan. Mencintai adalah memberi. Kita sebagai manusia, mendapatkan cinta sejati hanya dari Tuhan. Penuhkanlah dulu hati kita dengan kasih dari Tuhan sehingga kita dapat membagikan kasih Tuhan pada pasangan kita, bukannya malah memberi, atau apalagi meminta cinta dengan egoisnya.

- Bahagialah dulu dengan keadaanmu saat ini.
Kalau sebagai single saja kita masih belum bisa happy, masih menangisi status kita, mantan kita, masih berandai-andai, mulai dari andaikan tidak putus, andaikan tidak single, andaikan si dia tidak menolak, apapun itu, maka selama itu pula kita tidak akan bisa berbahagia, bahkan walaupun kita sudah memiliki pasangan.

- Milikilah Tujuan dalam hidup ini
Terutama untuk Pria. Kalau tujuan hidup pribadi saja masih tidak diketahui, apalagi tujuan hidup bersama. Kalau tujuan hidup bersama tidak tahu, lalu mau dibawa kemana hubungan itu? Apakah hanya berputar-putar di tempat?

- Untuk Para Pria : Belajarlah untuk dewasa dan kepemimpinan.
Kalau pria tidak bisa memimpin dan bertindak dewasa, lalu tidak bisa tegas, apalagi jika tidak tahu apa maunya dalam hidup (apalagi yang berkata "let it flow.." dijamin bakal terjun bebas sperti air terjun..), sangat disarankan untuk tidak memulai suatu hubungan terlebih dahulu.

MENGAPAA??

Akibat pacaran terlalu cepat :
- Like a Living HELL!
Pengalaman membuktikan, Jika tujuan pacaran adalah ingin DISAYANG dan bukannya MENYAYANGI, orang tersebut akan menyedot kasih yang dimiliki oleh pasangannya dan terus menyedot hingga pasangannya kekeringan, dan ketika itu dia akan ikut kekeringan, sehingga banyak menimbulkan konflik, permasalahan dan membuat hidup keduanya menjadi living hell -- neraka hidup.

3 Beda Jatuh Cinta dengan Mencintai :
1. Jatuh cinta tidak butuh usaha. Mencintai butuh usaha.
2. Jatuh cinta bukan pilihan. Mencintai adalah pilihan.
3. Jatuh cinta tidak untuk selamanya. Mencintai, adalah untuk selamanya.

Jatuh cinta sungguh gampang, cukup melihat dan merasakan kecocokan dengan seseorang, akan membuat kita jatuh cinta dengan si dia. Bahkan yang awalnya tidak jatuh cinta pun bisa menjadi jatuh cinta. Namun beda dengan mencintai. Mencintai lebih ke arah pilihan dan tindakan sadar. Kita memilih untuk mencintai pasangan kita, berarti kita memilih untuk memberi cinta Tuhan padanya, apapun kondisinya. Jatuh cinta mengenal ilfil, namun mencintai tidak mempunyai syarat.

Intinya : Jangan memulai hubungan atas dasar jatuh cinta, atas dasar naksir-menaksir. Pada waktu kita ingin punya pacar, pada waktu deg-deg an dengan orang tertentu, pada waktu kita kagum dengan dia, pada waktu kita merasa dia bisa mencintai kita.. Namun, jadianlah dengan "sahabat terbaik" kita. seseorang yang selama ini selalu ada dan bisa menjadi kekuatan kita, seseorang yang mengetahui jelek dan buruk kita, namun masih mau menerima kita apa-adanya. Seseorang yang telah melalui berbagai proses bersama kita, seseorang yang bisa bersama dengan kita dan kita tahu kita aman bersamanya..

Tuesday, February 15, 2011

I'm back! I'm back!! Yaaaay...


Hai hai hai!! I'm back! Paw is Back!
yay... setelah sekian lamaaaa banget ga isi blog.. keasikan maen game.. akhirnya menyempatkan diri untuk tulis blog lagi.. hahaha..~
Liburan kali ini.. bener-bener kunikmatin sebagai liburan.. *sampai ga pengin balik kuliah rasanya. oh noo... lemme outta petra pleasee...
*tapi ak masi mau Graduationnya sama ijazahnya.. ohohohoho..

Ketika ditanya, "Liburan ngapain aja?"
er.... jadi keingat sama omongan ku barusan ke baka-chan..
A: Baka.. ure assignment is just so much.. and you know, I miss you so much too!
B: sorry.... huhuhu...
A: Yeah.. I miss you, except when I goes around, having fun, and play OL Games.. *which is most of my time..* to tell the truth.. this is the first time I'm not doing anything since blogging.. and I miss you now..~
B:

Lalalala...~
So? So... Liburan kali ini emang beda.. Mulai dari Paw yang jadi ga pengen kuliah.. *Lho? bukannya udah dari lama?* ya ngga sih.. Paw bukan gimana.. Tapi makin lama makin merasa S1 ini ga ada gunanya.. well.. yeah, itu hak pribadi lah..
Dan Paw sedikit banyak mendapatkan buanyak pelajaran tentang kehidupan *lagi* dan mendapati bahwa, terkadang, apa yang kita lihat ini tidaklah sama dengan apa yang ada sebenarnya. Lebih jauh lagi, banyak dari sikap kedewasaan yang memang terpaksa dilakukan karena MEMANG begitulah seharusnya. Bukan gimana, tapi semakin dewasa seseorang harus lebih tahu tanggung jawabnya, lebih tahu bagiannya dimana, dan lebih dalam mengenal dirinya.. *wow! setelah selama ini Paw menolak menjadi dewasa, justru penolakan itu yang memperdalam arti kedewasaan buat Paw*.
Kedewasaan adalah suatu hal yang kompleks, dan tidak bisa dicari dan didapat layaknya suatu pelajaran di sekolah. Proses pendewasaan sendiri memerlukan modal kedewasaan. Ruwet yah? jangan pusing dulu.. heheehe.. Paw cuma melihat.. bahkan di Game Online pun Paw juga bisa mendapatkan pelajaran menjadi dewasa.. apalagi melihat ada temen paw di sana yang ababil, sungguh ga jelas, dan menolak untuk jadi dewasa.. Terus terang, Paw kecewa berat dengan dia. Apa yang terlihat dewasa awalnya, ternyata sungguh lebay dalamnya. Bahkan anak umur di bawahnya bisa berpikir lebih tenang dan tidak asal bacot, melainkan dipikirkan masak2 terlebih dahulu.
Mungkin akan dibahas di post berikutnya aja ya? Paw mau makan.. Maag Paw kumat sejak liburan.. huhuhu...